Tabligh Akbar Ulama Timur Tengan di Yogyakarta

Posted by Abu Mumtazah Sabtu, 18 Mei 2013 0 komentar

Tabligh Akbar Salafi
- Info Tabligh Akbar Ulama Timur Tengah di Yogyakarta - 

Bismillahirrohmannirrohim, dengan mengharap ridha Allah ta'ala, mari Hadirilah! Tabligh Akbar bersama 2 Ulama TIMUR TENGAH di Yogyakarta, dengan Tema "INDAHNYA HIDUP DI ATAS SUNNAH". Tabligh akbar ini akan di isi oleh pemateri 2 Ulama dari Timur Tengah, yaitu :

Syaikh Utsman bin 'Abdillah As-Salimy (Ulama dari Dhamar, Yaman)
# Syaikh Abdullah bin 'Umar Al-Mar'i (Ulama dari Syihr, Yaman) *

Tabligh Akbar ini InsyaAllah akan diselenggarakan pada
Hari                  : Jumat, 21 Rajab 1434 H / 31 Mei 2013,
Waktu               : Pukul 13.00 WIB -21.00 WIB.

Tabligh Akbar ini Bertempat di Masjid Kampus UGM Yogyakarta, dan Gratis serta Terbuka untuk Umum, Muslim & Muslimah.

Informasi:
# 0812-2738-3567
# 0857-4207-2071
                                                                                                                                                                    
* Dalam konfirmasi

Baca Selengkapnya ....

Pembaharuan Agama Antara Pemahaman Ulama dan Juhala

Posted by Abu Mumtazah Selasa, 14 Mei 2013 0 komentar

Oleh Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi

Muqoddimah
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menginformasikan bahwa akan senantiasa ada sebagian kelompok kaum muslimin yang memperbaharui agama. Namun, apa yang di maksud pembaharuan agama dan siapakah pembaharu Agama?! Pertanyaan tersebut sangat penting untuk di ketahui jawabannya karena pada zaman sekarang sebagian kalangan yang menyimpang telah mencomot kata tajdid (pembaharuan agama) untuk meracuni Islam dengan pemikiran-pemikiran sesat yang jauh dari Islam dan Ulama kaum muslimin. Semua itu mereka lakukan dengan alasan “pembaharuan agama”, padahal sebenarnya mereka telah merusak dan meruntuhkan pondasi-pondasi agama.

Propaganda “pembaharuan agama” ini sangat berbahaya, tampaknya indah tetapi ternyata mengandung racun yang berbahaya. Bahkan tidak salah kalau di katakan bahwa propaganda ini adalah permainan orang-orang kafir, sebab mereka memahami –setelah pengalaman yang lama- bahwa menghancurkan Islam dari luar sangatlah berat, maka mereka berusaha untuk menghancurkan Islam dari dalam.

Ironisnya, propaganda menipu tersebut ternyata telah berhasil memakan korban sebagian kaum muslimin yang lemah iman dan ilmu. 1 Oleh karenanya, kita akan membahas hadits tentang pembaharuan agama dan maknanya menurut para ulama. Semoga Allah menjauhkan kita dari segala fitnah.

Teks Hadits
“Sesungguhnya Allah mengutus kepada umat ini pada setiap seratus tahun orang yang memperbaharui agama-Nya.”

Takhrij Hadits
Shohih. Diriwayatkan oleh Abu Dawud (4291) dan al-Hakim dalam al-Mustadrok (4/522), ath-Thobaroni dalam al-Ausath (6527), al-Baihaqi dalam Ma’rifat Sunan wal Atsar (1/137), al-Harowi dalam Dzamul Kalam (1108). Hadits ini dikuatkan al-Hafizh al-‘Iraqi sebagaimana dalam Faidhul Qodir (2/282), al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Tawali Ta’sis (hlm. 48), as-Sakhowi dalam al-Maqoshidul Hasanah (hal. 203), al-Albani dalam ash-Shohihah (2/123), bahkan al-Hafizh as-Suyuthi berkata dalam ath-Tanbiah Fima Yab’atsuhulloh ‘Ala Ro’si Kuli Sanah (hal. 19), “Para Ulama sepakat bahwa hadits ini shohih.”2     

Makna Pembaharuan Agama Menurut Ulama
Informasi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diatas telah terbukti. Alloh senantiasa membangkitkan sebagian hamba-Nya untuk membela agama dan memperbaharuinya di saat dibutuhkan pembaharuan. Namun apakah makna pembaharuan agama dan siapakah yang di sebut pembaharu agama?!! Ikutilah penjelasan berikut ini.

Al-Alqomi rahimahullah berkata, “Pembaharuan agama yakni menghidupkan ajaran-ajaran al-Qur’an dan as-Sunnah yang telah hilang dan ditinggalkan oleh manusia.”3   

Al-Munawi rahimahullah berkata, “Makna ‘memperbaharui agama’ yaitu menjelaskan dan membedakan antara perkara sunnah dan bid’ah, menyebarkan ilmu agama, membela ahli ilmu, dan membantah alhi bid’ah. Hal itu tidak bisa terwujudkan, kecuali bagi orang yang alim tentang agama. Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “setiap kaum mengaku bahwa imam mereka adalah yang di maksud oleh hadits ini, tetapi tampaknya hadits ini mencakup seluruh ulama pada setiap bidang, baik tafsir, hadits, fiqih, nahwu, bahasa, dan sebagainya.”4  

Al-Qori’ rahimahullah berkata, “memperbaharui agama yaitu menjelaskan sunnah dari bid’ah, menyebarkan ilmu dan memuliakan ulama, menghancurkan bid’ah dan membantah ahli bid’ah”5 

Syamsul Haq Azhim Abadi rahimahullah berkata, “Perhatian : Dari penjelasan lalu dapat kita ketahui bahwa memperbaharui agama yakni menghidupkan ajaran-ajaran al-qur’an dan as-sunnah yang telah hilang dan ditinggalkan manusia dan mematikan bid-ah-bid’ah dalam agama.” Selanjutnya beliau menukil ucapan penulis Majalis Abror bahwa pembaharu agama tidak diketahui, kecuali dengan penilaian ulama yang hidup sezamannya dengan indikasi keadaannya dan manfaat ilmunya, sebab seorang pembaharu agama harus : berilmu agama, pembela sunnah, penghancur bid’ah, ilmunya tersebar di masanya. Pembaharuan agama itu pada seitiap seratus tahun karena biasanya banyak ulama-ulama yang meninggal, sunnah menipis, tampak kebid’ahan, sehingga di perlukan pembaharuan agama. Allah akan membangkitkan di kalangan hamba-Nya yang menggantikan posisi salaf, baik satu atau lebih.6

Dari penjelasan diatas dapat di simpulkan bahwa maksut pembaharuan agama dalam hadit adalah menghidupkan ajaran Islam yang menghilang, menyebarkannya di khalayak manusia dan menganjurkan manusia untuk mengamalkannya, memberantas kebid’ahan dan ahli bid’ah, kembali kepada ajaran generasi dahulu, baik melalui seseorang atau berjumlah lebih yang meluruskan jalan yang bengkok dan membersihkan debu yang menjadikan manusia menyimpang dari agama Allah. Hal itu ada pada setiap seratus tahun karena biasanya pada waktu yang lama, manusia sudah banyak yang menyimpang dari jalan yang lurus.7 

Makna Pembaharuan Ala Juhala
Pada zaman kita, gelar “pembaharu agama” ini di obral dengan harga yang sangat murah, diberikan kepada setiap orang jahil yang melontarkan pendapat-pendapat aneh yang nyleneh (menyimpang). Semua ini adalah penyesatan, sebab pembaharu yang sebenarnya ialah, seorang yang mengilmui syaria Allah dan tegar diatas  sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.8 

Benar, sebagian orang ada yang mengguncang fondasi Islam dan merobohkan bangunannya dengan dalih “pembaharuan agama”. Mereka mengeluarkan pemikiran-pemikiran aneh bin nyleneh yang jauh dari agama Islam dengan alasan pembaharuan agama, padahal hakikatnya mereka merusak agama. Para pembawa bendera propaganda ini pada zaman sekarang adalah Jaringan Ibl** Liberal (JIL) yang banyak mengeluarkan pemikiran-pemikiran sesat. Berikut ini akan kami sampaikan beberapa contoh “pembaharuan agama” dan “penyegaran Islam” ala mereka agar kita mewaspadainya.

Ulil Abshar Abdalla berkata dalam artikelnya “Menyegarkan (baca : memperkeruh, pen.) Kembali Pemahaman Islam”9 :

Saya mengemukakan sejumlah pokok pikiran di bawah ini sebagai usaha sederhana menyegarkan kembali pemikiran Islam yang cenderung membeku, menjadi paket yang sulit di debat dan di persoalkan: paket Robb yang di suguhkan kepada kita dengan cara sederhana : take it leave it! Islam yang disuguhkan dengan cara demikian, amat berbahaya bagi kemajuan Islam itu sendiri. Jalan satu-satunya menuju kemujuan Islam adalah dengan mempersoalkan cara kita menafsirkan agama ini.” Lanjutnya kemudian, “Aspek-aspek Islam yang merupakan cerminan kebudayaan Arab misalnya, tidak usah diikuti. Contoh soal jilbab, potong tangan, qishosh, rajam, jenggot, dan jubah, tidak wajib diikuti. Karena itu hanya ekspresi lokal particular Islam di Arab.”

Dengan sedikit paparan diatas, sangat nyata bagi kita perbedaan pandangan makna pembaharuan ala ulama dan pembaharuan ala juhala. Maka tanyakanlah pada dirimu, jalan manakah yang hendak engkau pilih?!!
                                                                                                                                                                   
Rujukan :
  1. Mafhum Tajdid Baina Sunnah Nabawiyah wa Baina Ad’iya Tajdid al-Mu’ashirin. Karya Dr. Mahmud ath-Thohhan (hal. 1-2)
  2. Lihat takhrij hadits ini secara lebih lengkap dalam kitab Irsyad Fuhul Ila Tahrir Nuqul Fi Tashih Haditsil ‘Udul Karya Syaikh Salim bin ‘Id al-Hilali (Hal. 285-289) 
  3. Faidhul Qoir Syarh Jami’ush Shoghir (2/286)
  4. Ibid
  5.  Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abi Dawud (11/391)
  6. Ibid
  7. Mafhum Tajdid Baina Sunnah Nabawiyah wa Baina Ad’iya Tajdid al-Mu’ashirin, Karya Dr. Mahmud ath-Thohhan (hal. 4)
  8. Min A’lam al-Mujaddidin, karya Syaikh DR. Sholih bin Fauzan al-Fauzan (hal. 4-6)
  9. Dimuat dalam harian kompas pada 18 November 2002 M, lalu di bukukan beserta komentar pro dan kontra tulisan terkait dalam buku Islam Liberal dan Fundamental. Tulisan keji ini telah di bantah secara terperinci oleh al-Ustadz DR. Muhammad Arifin Badri hafidhohullah dalam bukunya Kebangkitan Paham Abu Jahal.

Disalin dari Majalah al-Furqon Edisi 06 tahun ke-10 1432H/2010. 

Baca Selengkapnya ....

Kajian Sunnah Semarang

Posted by Abu Mumtazah Selasa, 07 Mei 2013 0 komentar

Bismillah..
Info Kajian Sunnah Semarang
Kajian Rutin Sabtu Pekan ke -2
Dengan hanya mengharap ridho Allah subhanahu wa ta’ala mari hadirilah kajian sunnah dengan :  

Pembahasan :
* Agar Ilmu Berbuah Indah
* Kitab Hilyah Tolibil ‘ilmi
* Karya Asy Syaikh Bakr Abu Faid
Pemateri :
* Al Ustadz Sufyan Chalid bin Idham Ruray
* Murid Asy Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad Al Badr (Ulama Besar Saudi Arabia)
Waktu :
* Setiap Sabtu (Mulai 1 Rajab 1434 H / 11 Mei 2013 M)
* Pukul : 09.30 – Selesai
Tempat :
* Masjid Al Azhar
* Jl. Klentengsari 01, Kelurahan Pedalangan, Kec. Banyumanik, Semarang

Kajian ini terbuka untuk umum baik utra maupun putri. Mari menimba ilmu sunnah dengan niat ikhlas hanya mengharap wajah Allah azza wa jalla.

Baca Selengkapnya ....

Info Kajian Islam Ilmiah Yogyakarta

Posted by Abu Mumtazah Jumat, 03 Mei 2013 0 komentar

Info Kajian Islam Ilmiah Yogyakarta Bersama Ust. Dr. Muhammad Arifin Badri, MA

Bismillahirrohmannirrohim..
Dengan mengharap ridho Allah subhanahu wa ta’ala, mari untuk kaum muslimin Yogyakarta dan sekitarnya, hadirilah kajian islam ilmiah bersama Ust. Dr. Muhammad Arifin Badri, MA yang akan di adakan di dua tempat, yaitu :

* Masjid Pogung Raya
Hari     : Sabtu, 4 Mei 2013
Waktu : Ba’da Maghrib-Selesai
Tema   : Kiat-Kiat Berkomunikasi Ala Nabi
Informasi
0857 9920 5557

* Masjid UIN Sunan Kalijaga
Hari     : Ahad, 5 Mei 2013
Waktu  : Pukul 08.00-12.00 WIB
Tema   : “Meraih Kejayaan Ekonomi Umat”
Informasi 0896 7168 6027

Mari belajar sunnah dengan terus menutut ilmu syar’i bersama ustadz – ustadz atau guru yang berkompeten di bidangnya.

Acara kajian ini di selenggarakan oleh :
Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari
Rumah Syirkah Indonesia

Kajian Islam Ilmiah ini disiarkan  langsung di www.RadioMuslim.com 

Sumber : http://muslim.or.id dengan sedikit perubahan redaksi.

Baca Selengkapnya ....
Jual Jilbab Syar'i, Gamis Akhwat dan Ikhwan dll support Jual Mainan Anak Playpad - Original design by Bamz | Copyright of Faidah Kajian Sunnah .