Mari Beramal Sholih
Kamis, 25 Desember 2014
0
komentar
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
"Barangsiapa
yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan
beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik
dari apa yang telah mereka kerjakan."(QS An Nahl : 97).
Dalam ayat ini Allah sebutkan siapa saja yang mengerjakan
amalan sholih dalam keadaan beriman maka Allah akan berikan kehidupan yang baik
kepadanya di dunia, dan balasan yang terbaik dari apa yang telah di kerjakan di
akhirat.
Pada ayat ini, hal utama untuk mendapatkan kebaikan di
dunia maupun di akhirat adalah beramal sholih. Lalu yang menjadi permasalahan,
bagaimana suatu amalan itu bisa di katakan sebagai amalan sholih? Apakah kita
beramal dengan amal yang menurut kita baik kemudian itu dianggap amalan sholih?
Ataukah kita mengamalkan apa yang kebanyakan orang anggap baik lalu kita sudah
tergolong orang yang beramal sholih?
Untuk mengetahui ini semua tentunya harus berdasarkan
tolok ukur yang jelas. Tidak bisa kita jadikan tolok ukur menilai suatu amalan
itu dikatakan baik, dikatakan sholih jika tidak berdasarkan tolok ukur yang
benar. Apalagi menjadikan suara mayoritas manusia itu adalah kebenaran.
Bukankah di zaman dahulu kaum musyrikin itu juga
menggagap baik terhadap apa yang mereka kerjakan. Bahkan patung-patung yang
mereka sembah itu adalah orang-orang sholih yang mereka abadikan dalam bentuk
patung untuk menyemangatinya dalam beribadah? Namun ternyata sekedar beiknya
anggapan ini bukanlah jaminan kebenaran atau kesholihan amalan mereka. Karena
ternyata Rasulullah tetap memerangi kaum musyrikin tersebut.
Nah, maka penting bagi kita mengetahui apa tolok ukur
suatu amalan itu sholih, baik atau tidaknya.
ü Ikhlas
Maka yang pertama amalan seorang muslim itu bisa dikatakan
sebagai amalan yang sholih jika ia mengerjakannya Ikhlas hanya karena ALlah
subhanahu wa ta'ala. Dalam hal ini Allah berfirman,
وَمَآ أمروا إِلاَّ لِيَعْبُدُواْ الله مُخْلِصِينَ لَهُ
الدين
"Padahal
mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya"(QS. Al Bayyinah :5).
Maka ikhlas dan memurnikan ketaatan hanya kepada Allah
adalah kunci yang pertama yang harus ada dalam setiap amalan seorang hamba.
ü Ittiba'
Kemudian yang kedua adalah sesuai dengan tuntunan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,
وَمَا آَتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ
عَنْهُ فَانْتَهُوا
"Apa yang
diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka
tinggalkanlah". (QS. Al Hasyr : 7)
Maka tentu dari sini jelaslah bagi kita bahwasannya
kebaikan itu setelah beramal dengan ikhlas karena Allah maka harus sesuai
dengan apa yang dituntunkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, baik apa
yang diperintahkan beliau maupun apa yang beliau larang.
ü Beriman / Akidah Yang Benar
Dan agar amalan itu dapat menjadi amalan sholih dan
diterima ALlah serta mendapat balasan yang baik kelak di akhirat maka amalan
itu harus dibangun diatas akidah yang benar, keimnan yang benar. Hal ini sudah
tersirat di dalam ayat tersebut diatas yang menjadi syarat yaitu وَهُوَ
مُؤْمِنٌ. Maka jika bukan seorang yang beriman, bukan seorang yang Islam amalan
tersebut tidak akan diterima.
Dalam hal ini juga banyak ayat-ayat dalam al Qur'an yang
menjelaskan bahwasannya orang-orang yang berbuat syirik besar itu akan gugur
amalannya dan keIslamannya, dan Allah tidak akan mengampuninya. Maka syarat
keimanan yang benar ini juga merupakan tolok ukur suatu amalan itu dikatakan
baik atau sholih.
Imam Ibnu Katsir Rahimahullah juga mengakatakan
bahwasannya yang dimaksut "amal sholih" adalah amalan yang sesuai
dengan Al Qur'an dan Sunnah Nabi-Nya (Tafsir Al Qur'anul Adzim).
Nah setelah kita tahu apa itu tolok ukur amalan sholih,
maka kini kita bisa mengukur, apakah amalan yang selama ini kita kerjakan sudah
termasuk amalan sholih apa bukan.
Mudah-mudahan dengan ini, kita akan lebih semangat dalam
memilah-milah mana amalan sholih yang benar, dan mana amalan yang hanya
dikatakan baik oleh sebagian manusia. Karena kebaikan itu hanyalah bersumber
dari al-qur'an dan Sunnah yang shahih dan bukan dari perasaan atau prasangka
belaka. Wallahu a'alam.
Mari like fanpage kami di INFO KAJIAN SUNNAH
Barakallahu fikum
Judul: Mari Beramal Sholih
Ditulis oleh Abu Mumtazah
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi antum. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke www.jadwalkajiansunnah.blogspot.com. Terima kasih atas kunjungannya, mudah-mudahan dapat bermanfaat.Ditulis oleh Abu Mumtazah
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar