Kerusakan Perayaan Tahun Baru bagi Umat Islam Ke-2
Jumat, 28 Desember 2012
0
komentar
Tahun Baru Masehi |
Pendahuluan
Umat Islam saat ini sangatlah banyak jumlahnya. Tetapi diantara
mereka banyak juga yang tidak mengerti akan Agama mereka sendiri. Banyak yang
beranggapan bahwa Islam adalah cukup mengucapkan kalimat syahadat saja, atau
Islam cukup tercantum di KTP saja, namun tidak ada konsekwensi untuk
berperilaku Islam.
Yang perlu disadari, bahwa setelah kita mengaku Islam,
maka ada konsekwensi-konsekwensi yang harus dijalani. Tidak cukup dengan kita mengaku
beragama Islam tapi berperilaku seperti orang – orang yang non Islam. Untuk
mengetahui konsekwensi-konsekwensi dalam ber Islam, maka kita harus banyak lagi
belajar mengenai Agama yang lurus ini (Islam) melalui kitabnya al-Qur’an dan
as-Sunnah yang shahih dengan pemahaman para sahabat.
Banyak diantara kita yang saat ini sudah mengerti, bahwa
Islam itu ya al-Qur’an dan as-Sunnah yang shahih. Namun tetap saja mereka
enggan atau malas untuk mempelajarinya, mereka malas untuk menuntut ilmu,
mereka malas untuk mengunungi tempat-tempat ibadah. Inilah makanya kenapa
diantara saudara muslim kita yang masih banyak berislam tetapi berperilaku
seperti bukan orang Islam.
Salah satu prilaku orang Islam yang tidak mencerminkan
keIslamannya yaitu perilaku tasyabuh terhadap orang-orang kafir. Banyak
diantara mereka yang tidak sadar bahwa perilaku tersebut merupakan perilaku
yang dilarang Islam. Perilaku yang harus dihindari bagi umat Islam, yang
merupakan konsekwensi dalam beragama.
Contoh perilaku tasyabuh orang kafir bagi umat
Islam adalah mengikuti mereka dalam hal seperti pakaian, perayaan dll. Berikut
ini kami sampaikan pembahasan mengenai larangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam mengenai tasyabuh orang-orang kafir, terutama masalah
perayaan, yang sebentar lagi akan datang. Mudah-mudahan dengan mengetahui bahwa
Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang dengan keras
untuk ber tasyabuh dengan orang-orang kafir, kita dapat berusaha
menjauhi perbuatan itu, terutama mengenai perayaan hari raya mereka yaitu tahun
baru, yang dimana disana terdapat banyak sekali kerusakan.
Merayakan Tahun Baru Berarti Tasyabuh (Meniru) Orang
Kafir
Oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, ST.
Merayakan tahun baru termasuk meniru orang kafir. Sejak dahulu
Nabi kita shallallahu ‘alihi wa sallam sudah mewanti–wanti bahwa umat
ini memang akan mengikuti jejak orag Persia, Romawi, Yahudi, dan Nasrani. Kaum muslimin
mengikuti mereka baik dalam berpakaian ataupun berhari raya.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
“Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti
jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Lalu
ada yang menanyakan pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Apakah
mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi?” Beliau menjawab: “Kalau
bukan mereka, lantas siapa lagi?” (HR. Bukhori : 7319 dari Abu Hurairah radhiallahu
‘anhu)
Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu ‘anhu, ia
berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang
sebelum kalian sejengkal demi sejangkal dan sehasta demi sehasta sampai jika
orang-orang yang kalian ikuti itu masuk kelubang dhob (yang penuh liku, Pen.)
pasti kalianpun akan mengikutinya.” Kami para sahabat berkata: “Wahai
Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab:
“lantas siapa lagi?”
An-Nawawi rahimahullah ketika menjelaskan hadits
diatas, barkata: “Yang dimaksut dengan syibr (sejengkal) dan dziro’
(hasta) serta lubang dhob (lubang hewan tanah yang penuh liku-liku),
adalah permisalan tingkah laku kaum muslimin sangat mirip sekali dengan tingkah
Yahudi dan Nasrani. Yaitu kaum muslimin mencocoki mereka dalam kemaksiatan dan
berbagai penyimpangan, bukan dalam hal kekufuran. Perkataan beliau ini adalah
suatu mukjizat bagi beliau karena apa yang beliau katakan telah terjadi saat-saat
ini.” (Al-Minhaj Syarh Shohih Muslim, Abu Zakaria Yahya bin Syarf an-Nawawi,
16/220, Dar Ihya’ at-Turots al-‘Arobi, cet. Ke dua, 1392)
Lihatlah apa yang dikatakan Nabi shallallahu ‘aliaihi
wa sallam, apa yang beliau katakan benar-benar terjadi saat ini. Berbagai model
pakaian orang barat diikuti oleh kaum muslimin, sampaipun yang setengah telanjang.
Begitu pula berbagai perayaanpun diikuti, termasuk pula perayaan tahun baru ii.
Ingatlah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam secara tegas telah melarang
kita meniru-niru orang kafir (tasyabuh). Beliau bersabda,
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia
termasuk bagian dari mereka” (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Syaikh al-Albani
mengatakan hadist ini shahih)
Menyerupai orang kafir (tasyabuh) ini terjadi
dalam hal pakaian, penampilan, dan kebiasaan. Tasyabuh disini diharamkan
berasarkan dalil al-Qur’an, as-Sunnah, dan Kesepakan para ulama (Ijma’). (Lihat
penukilan ijma’ yang disampaikan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Iqtidho’
ash-shirothil mustaqim, 1/363, wazarotu asy-syu’an al-Islamiyyah, cetakan
ketujuh, tahun 1417H).
Sumber : Majalah Al Furqon Edisi 06 TH. Ke-10, 1432H/2010
Baca Selengkapnya ....